HARAP HARAP CEMAS
#Tantangan Menulis Hari Ke 34
#TantanganGurusiana
Harap-harap cemas, kondisi hati yang tak menentu ini hakekatnya cermin ketidakberdayaan manusia di hadapan penciptaNya. Sebab usaha dan do'a ada di wilayah manusia, masalah takdir ditentukan Sang Kuasa.
Bagaimanapun ending sebuah perjalanan, di situlah letak kepasrahan hamba teruji. Apakah pasangan kita setia, apa lamaran pekerjaan anak kita diterima, ataukah demam si kecil segera reda.
Saat masalah melanda, biasanya kita baru sadar. Kehadiran mereka dalam keluarga begitu berarti. Kita jadi rindu celotehan si kecil saat dia diam dalam sakit. Kita ingin dia kembali bermain dan membuat rumah berantakan, sebab berarti dia kembali sehat.
Kita memang sering lalai untuk mensyukuri nikmatNya. Dan baru sadar bahwa itu anugerah saat ditimpa musibah. Semoga kita selalu mensyukuri nikmatNya. Sebab Allah berjanji menambah kenikmatan itu, saat kita mau mensyukurinya.
Lalu bagaimana saat kita ditimpa musibah? Agama mengajarkan bahwa sabar adalah solusinya. Harap harap cemas itu manusiawi. Syukur dan sabar menjadi kunci.
Ponorogo, 050420
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar